Setiap bulan di Kabupaten Magetan rata-rata terdapat 20 guru yang purna tugas atau pensiun sebagai tenaga pengajar.
Bahkan Bupati Magetan secara pribadi merasa prihatin dengan fakta yang ada di dunia pendidikan di daerah yang ia pimpin tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Suprawoto mengatakan saat ini Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur memang kekurangan banyak tenaga pendidik.
Tak tanggung-tanggung, wilayah yang berada di kaki gunung Lawu tersebut sampai saat ini kekurangan 1.500 tenaga pengajar.
Dan yang lebih mengherankan lagi, wilayah Kabupaten Magetan hanya mendapat jatah 18 persen dari kekurangan guru yang mencapai 1.500 tenaga pendidik tersebut.
Suprawoto mengatakan, dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019, Kabupaten Magetan hanya mendapat kuota 412 formasi dari berbagai bidang termasuk pendidikan.
70 persen formasi penerimaan CPNS dialokasikan untuk mengisi kekurangan guru dan tenaga medis di Kabupaten Magetan.
“Hampir 70 persen guru sama tenaga medis. Paling baru 20 persen (yang terpenuhi) utuk formasi guru,” ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Jadi dari jatah sebanyak 412 CPNS yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Magetan, hanya sebanyak 82 orang yang mengisi slot tenaga pendidik.