Kemudian mereka berinisiatif untuk mencarinya ke belakang rumah.
"Dia bersama bapak mertuanya (Sukidi) memang sengaja mencari korban karena sejak pukul 05.00 WIB, korban sudah tak ada di tempat tidurnya. Tak mungkin, jam segitu dia main ke rumah tetangga, sehingga mereka mencari ke belakang rumahnya," jelas Nanang, seperti dikutip dari Surya.
Baca Juga: Mahasiswa S2 ITB Putuskan Gantung Diri Sambil Diiringi Lagu, Tinggalkan Pesan Trenyuh
Sutrisno lantas curiga ketika melihat papan kayu yang digunakan untuk menuput bibir sumur telah terbuka dan berserakan di tanah.
Kemudian ia mengintip tapi tak melihat apa pun karena gelap.
Ia lalu membawa senter untuk melihat ke dalam, dan benar saja, ia melihat jasad seseorang sudah mengambang.
"Diamati oleh anaknya, ternyata itu tubuh ibunya, sehingga ia berteriak minta tolong," terang Nanang.
Warga dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Blitar kemudian segera berdatangan untuk melihat kondisinya.
Namun, tak ada satu pun di antara mereka yang berani terjn ke dalam sumur sedalam 40 meter tersebut.
Sebab, di dalam sumur itu biasanya mengandung gas beracun.
Akhirnya, jasad korban dievakuasi setelah tim Basarnas dari Trenggalek datang.