Sosok.ID - Demam Berdarah Dengue (DBD) memang masuk dalam kategori penyakit yang menular.
Namun belum pernah terdapat kasus sebelumnya, penyakit tersebut dapat ditularkan melalui hubungan suami istri.
Dilansir dari laman www.who.int, Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Sebelum dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit jenis ini pernah diberi istilah penyakit "break-bone".
Penyebutan tersebut dikarenakan terkadang penderita demam berdarah merasakan nyeri sendi dan otot yang membuat tulang terasa seperti retak.
Dari data laman www.who.int, jenis penyakit ini terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
Bahkan kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun tanpa mengenal status, jenis kelamin maupun usia.
Penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini paling sering menyerang di area sub tropis dan tropis, selama musim hujan dan setelahnya seperti di Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Diperkirakan ada sekitar 50-100 juta kasus demam berdarah setiap tahun, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit ini.
Baru, baru ini kasus penyakit demam berdarah menular dengan cara yang tak lazim seperti biasanya.
Dilansir dari AFP, Sabtu (9/11/19), seorang pria (41) asal Madrid, Spanyol kedapatan tejangkit demam berdarah.
Ia terjangkit demam berdarah setelah berhubungan badan dengan pasangan prianya.
Sebelumnya, si pasangan telah lebih dulu terkena demam berdarah saat digigit nyamuk DBD ketika melakukan perjaanan ke Kuba.
Otoritas Kesehatan Spanyol mengkonfirmasi kasus penyebaran demam berdarah melalui hubungan seksual.
"Pria tersebut diketahui terinfeksi demam berdarah pada September. Ini membingungkan para dokter, karena dia tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Gejala yang muncul seperti flu parah disertai dimam tinggi dan sakit di sekujur tubuh, yang umum dialami pasien demam berdarah," ungkap Susana Jimenez, dari departemen kesehatan Madrid yang dilansir dari AFP.
"Pasangannya menunjukkan gejala serupa, tapi lebih ringan, sepuluh hari sebelumnya. Gejala ini dialami setelah dia pulang dari Kuba dan Republik Dominika," imbuh Jimenez dikutip dari AFP.
Dalam email yang dikirim Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC) Eropa ke AFP, disebutkan kasus ini adalah penularan virus demam berdarah melalui hubungan seksual antar pria yang pertama.
Demam berdarah adalah penyakit serius dan mematikan, terutama pada perempuan muda dan anak-anak.
Sayangnya, alasan kenapa ini sangat berisiko pada perempuan dan anak masih belum jelas diketahui penyebabnya. (*)