Follow Us

Pertama di Dunia, Demam Berdarah Menular Lewat Hubungan Badan, Indonesia Lahan Subur Persebarannya, Mematikan Bagi Perempuan dan Anak, Begini Penjelasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 11 November 2019 | 15:30
Pertama di Dunia, Demam Berdarah Menular Lewat Hubungan Badan, Indonesia Lahan Subur Persebarannya, Mematikan Bagi Perempuan dan Anak, Begini Penjelasannya!
Cosmos Magazine

Pertama di Dunia, Demam Berdarah Menular Lewat Hubungan Badan, Indonesia Lahan Subur Persebarannya, Mematikan Bagi Perempuan dan Anak, Begini Penjelasannya!

Sosok.ID - Demam Berdarah Dengue (DBD) memang masuk dalam kategori penyakit yang menular.

Namun belum pernah terdapat kasus sebelumnya, penyakit tersebut dapat ditularkan melalui hubungan suami istri.

Dilansir dari laman www.who.int, Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.

Baca Juga: Pelamar CPNS 2019 Baru Bisa Registrasi Nanti Malam, Inilah Formasi yang Peminatnya Rendah dengan Gaji Capai Rp 19 Juta!

Sebelum dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit jenis ini pernah diberi istilah penyakit "break-bone".

Penyebutan tersebut dikarenakan terkadang penderita demam berdarah merasakan nyeri sendi dan otot yang membuat tulang terasa seperti retak.

Dari data laman www.who.int, jenis penyakit ini terjadi setiap tahun di seluruh dunia.

Bahkan kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun tanpa mengenal status, jenis kelamin maupun usia.

Penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk ini paling sering menyerang di area sub tropis dan tropis, selama musim hujan dan setelahnya seperti di Indonesia.

Baca Juga: Kisah Kakek Samsul, Dianggap Mustahil Oleh Warga, Tiap Hari Selama 10 Tahun Gunakan Linggis, Buat Jalan Tembusan Membelah Hutan, Ini Tanggapan Gubernur!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Source : afp, WHO

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest