Menurut para mahwasiswa, proyek aneh ini sangat populer.
Sampai-sampai mereka harus mengantri demi bisa merasakan sensasi kematian lebih awal.
"Saya dan teman serumah saya berencana pergi seminggu yang lalu, satu setengah minggu yang lalu," ujar salah satu mahasiswa bernama Sean McLaughlin, seperti dikutip dari Mirror.
"Kami melihat bahwa sudah ada daftar tunggu agar bisa masuk ke dalam liang lahat, jadi itu cukup populer, jadi kami tidak mencobanya," jelasnya.
Ia lalu menambahkan akan mencobanya lain kali.
"Saya belum mendapatkan kesempatan, tapi saya berencana untuk pergi dalam waktu dekat," ujarnya.
'Liang pemurnian' itu dilengkapi dengan selimut dan matras yoga.
Sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan tempat untuk meditasi dengan nyaman, walaupun dengan cara yang tidak wajar.
Adapun pencetus ide proyek tersebut adalah John Hacking, seorang anggota staf di asrama mahasiswa.