Dia minta makanan gratis untuk orang cacat dan warga miskin, jika diabaikan dia berhak menuntut hukum.
Namun, kenyataanya dia diabaikan bahkan didiskriminasi.
Kemudian dia pura-pura mengunjungi kantornya sendiri dan ingin berbicara pada walikota, tetapi diberitahu tidak ada.
Ketika dia meminta untuk berbicara dengan Sekretaris Dewan Kota, dia juga diperlakukan kasar dan disuruh menunggu di lorong.
Bahkan pelayanan publik tidak tiba selama menunggu 1 setengah jam.
Pada saat itu, Tena yakin bahwa pengaduan yang diterima olehnya dari orang-orang cacat memang benar, kemudian dia turun dari kursi roda dan melepas semua penyamarannya.
Hal itu membuat staf Balai Kota kaget.
"Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menunjukkan realitas yang dialami warga setiap hari, ketidakpedulian dan pengabaian yang mereka hadapi dari pegawai negeri," kata Tena kepada wartawan.
"Saya memutuskan untuk melakukan percobaan ini dan saya harus mengetahui pasti siapa yang bisa saya percaya, warga, atau rekan kerja saya," katanya.
Baca Juga: Tak Hanya SAS Inggris, TNI Juga Pernah Habisi Tentara Elite Portugal, Begini Kisahnya
Menurut surat kabar Meksiko, Tena dikenal sebagai orang yang memperjuangkan perlakukan sama pada mereka yang kurang beruntung secara sosial.