Mereka menganggap Martin tidak bisa melihat, mendengar, atau merasakan apapun.
Karena itu, beberapa petugas rumah sakit tidak memperlakukan Martin dengan baik, bahkan mereka melakukan kekerasan padanya.
Petugas kesehatan sebenarnya berhati baik dan mereka melakukan perawatan sesuai prosedur.
Namun, ada pula yang melakukan kekerasan fisik, verbal, bahkan seksual padanya.
Setelah 10 tahun lamanya, seorang perawat menyadari Martin cukup responsif ketika ia mengedipkan matanya.
Martin tidaklah koma, ia sebenarnya sadar dan bisa merasakan keadaan sekitar.
Hanya saja, Martin tidak bisa merespon dengan gerakan bahkan kata-kata sekalipun.
Menyadari hal itu, pelatihan rekonstruktif dilakukan dan Martin perlahan-lahan bangun dari keadaan "tidur"-nya.
Ketika bangun dan perlahan-lahan kondisinya membaik, Martin menceritakan pengalamannya selama dirawat.
Hal yang mengejutkan adalah ketika Martin menceritakan apa yang ia alami.