"Saya bertemu dengan tokoh masyarakat di sana. Mereka sangat membantu. Jadi saya yang tanggung dana, mereka yang bekerja.
Tukang renovasi rumah saya juga saya suruh bantu dulu buat sekolah itu," kata Ralon.
Sebenarnya, jarak rumah Ralon dan istri dengan sekolah yang ia bangun ini tidaklah dekat.
Untuk menuju lokasi, harus ditempuh jarak lebih kurang 12 jam dari Lipat Kain, ibu kota Kecamatan Kampar Kiri.
"Ke lokasi sekolah sangat jauh. Saya berangkat pagi dari Lipat Kain, sampai ke lokasi sudah mau maghrib.
Akses ke sana jalan tanah, tapi sebagian ada yang sudah disemenisasi," ungkap Ralon seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Wartakotalive.
Ralon merasa bersyukur sekolah untuk anak-anak Dusun Sialang Harapan sudah selesai dibangun sehingga anak-anak dapat belajar dengan nyaman.
(*)