Elizabeth Kendall, seorang ahli Timur Tengah di Universitas Oxford, yang membagikan video di Twitter menulis: ' Suara burung tanpa henti menganggu upaya kombatan ISIS untuk memperbarui kesetiaan kepada khalifah,' sehubungan dengan afiliasi Isil dari Yaman.

Kombatan ISIS saat bacakan sumpah setianya
Dia menambahkan: "Memori lemah pemimpin menambah kesengsaraan ..." tubuh "ini tidak membuatnya menjadi video resmi dari acara khidmat ini, yang dirilis akhir Juli."
"Salah satu hal yang menarik bagi saya di sini adalah al Qaeda melakukan kontra-narasi lebih baik daripada kita, menggunakan humor dan ejekan dengan cara lokal dan sangat cerdas," katanya.
Ternyata di lapangan, baik ISIS dan Al Qaeda sering terlibat pertempuran sengit untuk memperebutka wilayah, pengaruh ideologi dan soal perekrutan anggota baru.
Namun keduanya juga sama-sama memerangi pejuang Houthi yang didukung Syiah Iran. (Seto Aji/Sosok.ID)