Diduga Tra mengirim pesan itu kepada ibunya saat berada di dalam kontainer tersebut.
Diberitakan oleh BBC bahwa posisi terakhir Tra yang diketahui adalah di Belgia.
Baca Juga: Mengenaskan, Balita Ini Tidur dengan Mayat Orangtuanya Selama 9 Hari Tanpa Ada yang Menyadari
Adik Tra, Pham Ngoc Tuan bahwa keluarganya telah membayar 30 ribu pound sterling atau sekitar Rp 540 juta kepada penyelundup.
Bayaran itu diminta oleh penyelundup sebagai imbalan untuk perjalanan 'vip' agar Tra dapat bekerja di Inggris.
Namun, seperti dikutip dari The Sun, pada Selasa Tra mengirim pesan kepada ibunya yang berbunyi:
"Aku sangat mencintaimu. Aku sekarat karena tak bisa bernapas."
Baca Juga: Bongkar Makam Nenek 84 Tahun dan Nekat Perkosa Mayatnya Bergantian, Dua Remaja Ini Diciduk Polisi
Ayahnya, Pham Van Thin rela membayar ratusan juta untuk mengirim putrinya itu ke Inggris.
Walaupun hanya dijanjikan penghasilan 400 pound sterling atau sekitar Rp 7,2 juta per bulannya.
"Saya kehilangan orang yang sangat saya cintai dan uang saya. Penyelundup mengatakan bahwa cara (dengan mobil atau pesawat) adalah yang paling aman," sesal Pham, seperti dikutip dari The Sun.
"Jika saya tahu bahwa dia akan pergi seperti itu, saya tidak akan pernah mengizinkannya pergi," tambahnya.