Dilansir dari Kompas.com, Terawan ternyata adalah tim dokter yang dikirim oleh Presiden Jokowi untuk tangani Any Yudhoyono saat Ibu negara keenam Indonesia tersebut jatuh sakit.
Tak sampai disitu, Pasca menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh Abu Rara dan istrinya FA pada Kamis (10/10/2019), Wiranto mendapatkan dua luka di perut dan harus dirawat di RSPAD, Jakarta.
Diketahui dokter yang menangani langsung perawatan Menkopolhukam ini bukanlah sosok yang asing lagi bagi petinggi negara.
Nama dokter Terawan sudah tak asing lagi dengan sepak terjangnya di dunia medis.
Melansir dari Majalah Intisari, pada tahun 2018, nama dokter Terawan sendiri sempat menjadi perbincangan hangat saat dirinya diberhentikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait meodet 'cuci otak' yang dikembangkannya.
Terapi "cuci otak" dengan Digital Substracion Angiography (DSA) yang dikembangkannya diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.
Namun, metode "cuci otak" yang dikenalkan Terawan menuai pro kontra karena dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.
Penanganan stroke dengan metode intervensi neuroradiologi yang dikembangkan oleh dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) RI dan tim di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, belum sepenuhnya diakui kalangan kedokteran Tanah Air.
Tapi melihat tingginya angka keberhasilannya dalam menanggulangi stroke, bahkan pulih total selama masih dalam batas waktu kesembuhan, rekannya pun mencoba menjalaninya untuk pencegahan, sebelum stroke menyerang.