Di lembaga tersebut sosok ini aktif sejak tahun 1992 hingga berkawan dengan tokoh-tokoh luar biasa salah satunya adalah mantan presiden keempat Republik Indonesi, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Tak hanya itu, Ketua KPU Arief Budiman, Marsillam Simanjuntak, Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), Todung Mulya Lubis, Rahman Tolleng, Bondan Gunawan, hingga Rocky Gerung menjadi kawan seperjuangannya.
Sosok tersebut adalah Mochammad Fadjroel Rachma, atau yang sering disapa Fadjroel Rachman.
Pria kelahiran 17 Januari 1964, di Banjarmasin Kalimantan Barat ini adalah salah satu sosok yang diundang untuk datang ke Istana negera sehari setelah pelantikan Presiden.
Pria lulusan ITB tersebut ternyata berperan penting dalam usaha mahasiswa melengserkan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998.
Selepas dari ITB, Fadjroel melanjutkan studinya di UI dan menjadi menjabat sebagai Ketua Presidium Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia.
Bersama dengan ribuan mahasiswa, Ia kembali menuntut Soeharto untuk meletakkan jabatannya pada 18-21 Mei 1998.
Dengan kemampuan berpikir yang luar biasa dan gagasan serta ilmu yang telah ia kecap begitu banyak.
Sosok Fadrjoel disejajarkan dengan para founding father Republik Indonesia.
Dari Sutan Syahrir hingga Mohammad Hatta, sosok ini dianggap memiliki kesamaan dengan para pahlawan kemerdekaan tersebut.