Setelah datang ke Pak RT setempat justru Suhartini diarahkan untuk meminta bantuan Karang Taruna Desa tersebut.
"Dari karang taruna saya dilempar lagi ke RT. Ya sudah saya pulang," ujar dia, dikutip dari TribunJateng.com.
Sesampainya di Karang Taruna, pengurus Karang Taruna mengembalikan hal tersebut ke Pak RT setempat.
Karena merasa dipermainkan oleh pengurus desa, akhirnya dengan berat hati Suhartini pulang ke rumah.
Pemboikotan hajatan pernikahan oleh warga desa tersebut sebenarnya sudah tercium dari beberapa hari sebelumnya.
Dilansir dari TribunJateng.com, seminggu sebelumnya, sebagaimana adat di kampung tersebut, Suhartini telah membagikan 600 bungkus makanan.
Namun, beberapa warga menolak makanan yang dibagi oleh Suhartini tersebut.
"Ada yang tidak mau menemerima atau bahkan diterima lalu dibuang," lanjutnya, dilansir dari TribunJateng.com.
Hal tak mengenakkan tersebut terjadi hingga hari pelaksanaan resepsi pernikahan.
Melansir dari TribunJateng.com, menurut Suhartini, sudah ada kabar terdengar bahwa ada oknum calon kepala desa yang gagal menjadi dalang menghalang-halangi warga yang hendak datang ke acara pernikahan tersebut.