"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun. Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun," kata dia.
Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Pada Soeharto, Ia Hampir Saja Mati Diracun Tikus
"Dia bilang ke istrinya, saya akan serang Bapak yang turun dari heli, kamu langsung tusuk anggota polisi yang dekat dengan Bapak itu," lanjut dia.
Adapun jarak kediaman SA dan FA dari alun-alun hanya 300 meter saja.
Mereka bersama anaknya, kemudian datang untuk mendekati sasaran yang mereka maksud.
"Tapi beberapa kali (sempat) dihalangi polisi (saat Wiranto akan turun dari helikopter).
Namun (berhasil) masuk ke kelompok masyarakat yang salaman dan selfie (setelah Wiranto masuk ke mobil)," kata dia.
Baca Juga: Kisah Hurrem Sultan, Wanita Rendahan yang Berhasil Jadikan Raja Ottoman Sebagai Budak Cintanya
Menurut Dedi, momentum keramaian seperti demikian, yang dimanfaatkan pelaku untuk melakukan serangan kepada pemerintah dan kepolisian.
Apalagi pelaku mengaku stress dan tertekan karena perekrutnya, yang merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Abu Zee tertangkap polisi.
Alhasil, pelaku pun melakukan aksinya dengan menusuk Wiranto.
(Warta Kota/Max Agung Pribadi)