Dari cerita-cerita tersebut, jamu yang diracik orangtuanya itu akhirnya mulai mendapatkan pesanan.
"Ada yang memesan untuk kesuburan, datang bulan maupun untuk keputihan. Selain itu ada juga jamu yang untuk kebugaran," ujar Dewi yang merupakan lulusan Ilmu Hukum itu.
Dari pesanan teman-temannya itu, jamu yang biasa diminum Dewi semakin luas diketahui.
Dewi juga menggunakan media sosial dan penjualan online untuk memasarkan jamu tersebut.
Keberuntungan terus menyertai usaha penjualan jamu, kini pembeli tidak hanya warga Bangka Belitung, tapi merambah hingga berbagai daerah di Indonesia.
Jamu tersebut diberi nama Dewi Mak Ganak, Mak Ganak diartikan dari singkatan "Mak Gaul Banyak Anak."
Bahkan pesanan jamu juga datang dari mancanegara seperti Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Swiss.
Mengalirnya usaha penjualan jamu Dewi tak bisa dilepaskan dari testimoni para pelanggan di media sosial.
Banyak yang mengaku puas dan berhasil mendapatkan keturunan setelah meminum jamu Mak Ganak.
"Ada pembeli dari Betung, Palembang yang tidak menstruasi selama tujuh tahun. Setelah minum jamu, sehari setelahnya langsung datang bulan. Kemudian di Toboali Bangka Selatan sudah enam tahun, akhirnya datang juga," ujar dia.