Lalu, ia menemukan sebuah video tutorial menghapus tato dengan menggunakan sebuah parutan keju.
Pemuda itu mengatakan pada media lokal bahwa ia menghapus tatonya itu karena ingin masuk kepolisian bandara.
"Saya mentato tangan saya dan seminggu kemudian saya ingin menjadi anggota kepolisian bandara," ujar pemuda itu, sperti dikutip dari media lokal via Daily Mail.
Walaupun, di laman resminya pihak kepolisian tidak menuliskan larangan memiliki tato untuk menjadi bagian dari mereka.
"Alasan saya melakukan hal itu karena estetika.
Saya sangat peduli terhadap detail dan saya tidak begitu suka dengan bekas yang akan ditinggalkan oleh tato yang dihapus seperti biasanya," jelasnya.
Menurut pengakuannya, ia harus melewati masa-masa sulit karena luka yang dideritanya akibat parutan keju tersebut.
"Rasanya sangat sakit dan lukanya terus mengeluarkan darah.
Saya harus membalutnya dengan perban dan mengoleskan krim agar tidak mengalami infeksi," kenangnya.