Kemudian, CS menyuruhnya untuk lari mengelilingi lapangan sekolah.
Namun, setelah dua putaran, Fanli jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
Sebelumnya, Fanli sempat meminta izin pada CS untuk istirahat karena ia merasa kelelahan.
Namun, CS tak memberi izin padanya.
Tindakan keluarga
Kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian.
Muhlis Suhani mengatakan bahwa pihak keluarga dari Fanli merasa keberatan dengan perlakuan guru tersebut.
Mereka, lanjut Muhlis, menyatakan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Saat ini jenazah korban akan dilakukan otopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan," ujar Muhlis, seperti dikutip dari Tribun Manado.(*)