Berdasarkan keterangan dari polisi, ada delapan orang yang mengaku sebagai guru diamankan.
Menurut pengakuan beberapa anak, mereka masuk ke sekolah itu dibawa oleh keluarganya yang mengira bahwa tempat itu akan mengajarkan ilmu agama, khususnya Islam.
"Saya berharap dapat mendapat pelajaran matematika terapan, tapi saya malah dirantai," ujar salah satu siswa, Bello Hamza, seperti dikutip dari Mirror.
Menurut keterangannya, mereka mempromosikan tempat itu sebagai sekolah yang mengajarkan ilmu Alquran dan Islam.
"Tetapi mereka melakukan banyak hal di sini. Mereka menjadikan siswa yang lebih muda sebagai penyuka sesama jenis," jelas pria 42 tahun itu.
Menurut keterangan polisi, bangunan itu tak tampak seperti sekolah pada umumnya.
Bello mengungkapkan hukuman yang didapat siswa apabila mencoba untuk melarikan diri dari tempat mengerikan itu.
"Mereka mengikat siswa itu dan menggantungnya di langit-langit, tetapi melakukan hubungan sesama jenis, mereka tidak akan memberikan hukuman," jelasnya.
Walaupun baru tiga bulan Bello berada di sekolah itu, ia mengaku sudah melihat ada satu siswa yang tewas.
"Sudah ada banyak korban tewas sebelum saya datang karena masalah kesehatan serta penyiksaan yang kejam," ujar Bello.