Namun, di bagian alasan izin tidak masuk sekolah, ada kalimat yang tidak wajar.
"Tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan 'Nangis Berok-berok Jalok Nontok Karnafal' (Menangis sambil berteriak keras minta nonton karnaval)", tulisan dalam surat itu.
Selain berisi izin, surat itu juga tertulis kritikan terhadap penyelenggara karnaval.
Sebab, waktu pelaksanaan karnaval dinilai tidak tepat.
Adapun karnaval yang dimaksud digelar pada Sabtu (21/9/2019) dimulai pukul 08.00 WIB dari alun-alun Jombang dan melintasi jalan protokol Kabuaten Jombang.
"Piye Bu Mundjidah (Bupati Jombang) iki? Ngadakno karnafal kok bareng arek sekolah, wayahe lak yo mari dhuhur koyok biasae, ngeten niki sing salah sopo? (Bagaimana Bu Mundjidah (Bupati Jombang) ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan dengan jam anak sekolah, mestinya kan habis dhuhur seperti biasanya, kalau seperti ini siapa yang salah?)" lanjut isi surat tersebut.
"Bapak/Ibu Guru Mohon Maklum Nggeh..??" demikian kalimat penutup dalam surat yang ditandantangani oleh Subeki itu.

Dokumen surat izin tidak masuk sekolah yang viral di Jombang Jawa Timur, pada Sabtu (21/9/2019) lalu. Surat izin itu dikirimkan salah satu wali murid untuk anaknya yang ingin menonton pawai budaya yang diselenggarakan Pemkab Jombang.
Konfirmasi pihak sekolah
Pihak sekolah membenarkan adanya surat tersebut.