Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, bayi malang yang belum sempat melihat dunia ini meregang nyawa.
Kendati meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Safira Pekanbaru, sang ayah, Evan tetap memeriksakan tubuh anaknya secara medis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, bayi malang ini meninggal dikarenakan sebuah virus yang diduga akibat terpapar kabut asap karhutla.
Saat disemayamkan di rumah duka, sejumlah pelayat yang datang pun tampak memakai masker karena tebalnya kabut asap karhutla di lingkungan rumah mereka.
Di samping jasad sang bayi yang telah terbujur kaku, kedua orang tua bayi malang tersebut tak henti-hentinya menangis.
Sang ibu yang baru saja melahirkannya hanya bisa menatap kosong ke arah jasad bayinya dengan mata sembab karena terus menangis.
Sedangkan suaminya, Evan hanya bisa menangis pasrah di samping tubuh anaknya yang dingin.
Sesekali tangannya terulur mengelus puncak kepala anak yang selama ini ia nanti-nantikan kehadirannya.