Follow Us

Kisah Marsius Sitohang, Tukang Becak Tak Tamat SD Namun Jadi Dosen di Univeristas Sumatera Utara

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 18 September 2019 | 16:15
Kisah Marsius Sitohang, Tukang Becak Tak Tamat SD Namun Jadi Dosen di Univeristas Sumatera Utara
Tangkapan Layar Chanel Youtube El Condor Pasa Enterprise

Kisah Marsius Sitohang, Tukang Becak Tak Tamat SD Namun Jadi Dosen di Univeristas Sumatera Utara

Hanya berselang satu tahun saja profesi tersebut ia jadikan sebagai pegangan hidup kala merantau ke kota.

Suatu ketika, awal tahun 1980-an Marius yang tak meninggalkan opera Bataknya walaupun berada di Kota Medan.

Baca Juga: Bersahabat dengan Habibie dari SMA Hingga Jadi Pelindung Saat di Jerman, Sayang Terpisah Gegara Isu G30S/PKI

Dikutip dari laman Kebudayaan.kemendikbud.go.id, ia diundang dalam sebuah seminar tentang musik tradisional yang diadakan di Taman budaya Medan, pada kesempatan itu Marsius beserta 5 orang pemain musik tradisional lainnya diperkenankan tampil.

Rizaldi Siagian MA, seorang ahli musik tradisional (etnomusikolog) sekaligus tenaga pengajar tetap di jurusan etnomusikologi Fakultas Satra Universitas Sumatera Utara (USU) melihat keahlian Marsius dalam bidang musik tradisional langsung berdecak kagum.

Seusai penampulan tersebut Rizaldi menemui Marsius dan menawarkannya sebagai tenaga pengajar pembantu di USU.

Kebetulan waktu itu mata kuliah praktek pertunjukan dari Batak Toba di jurusan Etnomusikologi USU sangat lemah.

Baca Juga: Ditangkap Gegara Berkendara Dalam Pengaruh Alkohol, Pasangan Ini Malah Lakukan Tindak Asusila di Mobil Polisi

Sehingga melalui Surat keputusan (SK) rektor USU, pada waktu itu Prof DR AP Parlindungan SH, salah satu pendiri jurusan musik tradisional di USU, maka diangkatlah Marsius Sitohang menjadi tenaga pengajar luar biasa dengan status honorer.

Sejak diangkat menjadi dosen di sana pada 1984, nama Marsius pun semakin dikenal luas.

Nada musik yang dimainkannya hampir mirip gaya musik Amerika Latin namun dimainkan dengan alat musik Batak Toba.

Dengan bekal kemahiran meniup sulim - seruling tradisional Batak, Marsius Sitohang telah mengunjungi beberapa negara di benua Asia, Eropa, dan Amerika di sela-sela tugasnya menjadi staff pengajar di USU, Medan.

Source : Facebook, kebudayaan.kemendikbud.go.id, perpusnas.go.id

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest