Hal ini terpaksa harus dialami Hadijah Haura lantaran kedua orang tuanya mengaku tak memiliki uang untuk membeli susu.
Kendati ruti mengkonsumsi kopi, kedua orang tua Hadijah Haura mengaku pertumbuhan fisik bayi mereka seperti anak normal lainnya.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Timur, di usianya yang baru 14 bulan, Hadijah Haura tergolong sebagai anak yang aktif.
Saking aktifnya, kedua orang tua Hadijah, Sarifudin dan Anita mengatakan sang anak acap kali membuat mereka tak bisa tidur lantaran sering main sendiri.
Sang ibu, Anita mengaku aksinya memberikan kopi sebagai pengganti susu bukan tanpa alasan.
Anita dan suaminya, Sarifudin adalah seorang buruh kupas kopra yang hanya memiliki gaji maksimal sehari sekitar Rp 20 ribu.
Jika gajinya dan suaminya digabung, dalam sehari Anita dan Sarifudin hanya bisa mengumpulkan sekitar Rp 40 ribu.
Dengan jumlah uang yang begitu terbatas, Anita mengaku hanya cukup untuk memenuhi dapur kecil keluarganya.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi," ungkap Anita seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Timur.
Selama ini, Anita dan Sarifudin hanya bisa mengandalkan upah sebagai buruh kupas kopra untuk bertahan hidup.