Saat ditanya bagaimana tahu bahwa massa pendemo bukan warga Desa Sigapiton, Murphy menjawab sambil tertawa, "Saya kan pemerintah."
Ia mengatakan bahwa kepala desa sekitar tahu yang mana warganya.
Murphy mengklaim aksi protes tersebut hanya berjalan sekitar 10 menit dan massa langsung membubarkan diri.
Setelah kejadian tersebut, menurut Murphy, alat berat kembali bekerja sampai sore hari.
"Tidak ada masalah lagi, tadi sudah dikerjakan..." jelasnya.
Baca Juga: Ironi Pernikahan Anak di Bawah Umur, Gadis 10 Tahun Dipaksa Nikahi Sepupunya Sendiri
Sementara itu Direktur KSPPM Delima Silalahi saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan telepon membantah pernyataan Sekda Kabupaten Tobasa.
Ia mengatakan bahwa semua massa pendemo adalah masyarakat Sigapiton.
Delima juga mengatakan akan membawa kasus pemukulan staf KSPPM ke ranah hukum.
Ia juga mempertanyakan aparat yang melakukan pengawalan saat alat berat masuk ke desa.
Menurutnya pembangunan untuk kebaikan masyarakat seharusnya tidak perlu melibatkan aparat.