Follow Us

Kenakan Pakaian Dalam, Sejumlah Emak-emak Berdemo Mengenai Kasus Pengembangan Wisata Danau Toba Rampas Tanah Rakyat, Ini Penjelasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 15 September 2019 | 07:00
Kenakan Pakaian Dalam, Sejumlah Ibu-ibu Berdemo Mengenai Kasus Pengembangan Wisata Danau Toba Rampas Tanah Rakyat, Ini Penjelasannya!
Handout via Kompas.com

Kenakan Pakaian Dalam, Sejumlah Ibu-ibu Berdemo Mengenai Kasus Pengembangan Wisata Danau Toba Rampas Tanah Rakyat, Ini Penjelasannya!

Saat ditanya bagaimana tahu bahwa massa pendemo bukan warga Desa Sigapiton, Murphy menjawab sambil tertawa, "Saya kan pemerintah."

Ia mengatakan bahwa kepala desa sekitar tahu yang mana warganya.

Murphy mengklaim aksi protes tersebut hanya berjalan sekitar 10 menit dan massa langsung membubarkan diri.

Setelah kejadian tersebut, menurut Murphy, alat berat kembali bekerja sampai sore hari.

"Tidak ada masalah lagi, tadi sudah dikerjakan..." jelasnya.

Baca Juga: Ironi Pernikahan Anak di Bawah Umur, Gadis 10 Tahun Dipaksa Nikahi Sepupunya Sendiri

Sementara itu Direktur KSPPM Delima Silalahi saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan telepon membantah pernyataan Sekda Kabupaten Tobasa.

Ia mengatakan bahwa semua massa pendemo adalah masyarakat Sigapiton.

Delima juga mengatakan akan membawa kasus pemukulan staf KSPPM ke ranah hukum.

Masyarakat adat Sigapiton saat mengikuti dialog di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Rabu (15/8/2018).
(Tigor Munthe/KOMPAS.com)

Masyarakat adat Sigapiton saat mengikuti dialog di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Rabu (15/8/2018).

Ia juga mempertanyakan aparat yang melakukan pengawalan saat alat berat masuk ke desa.

Menurutnya pembangunan untuk kebaikan masyarakat seharusnya tidak perlu melibatkan aparat.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest