Bahkan ketika Marita pulang ke AS, Castro rela mengirimkan jet pribadinya ke sana demi belahan hatinya tersebut jika sewaktu-waktu ingin ke Kuba.
Dua sejoli itu kemudian menjalani kisah cintanya terlalu kebabablasan hingga Marita hamil.
Namun Castro tidak mau mengakui bahwa anak di dala kandungan Marita adalah darah dagingnya.
Malahan Castro menyuruh bawahannya untuk membius Marita dan mengaborsi bayinya.
Marita syok karena Castro tidak mengakui bayi dalam kandungannya dan malah mengugurkannya.
Ia kemudian marah dan balik kucing ke Manhattan.
Agen CIA, Frank Sturgis yang mengetahui kegiatan cinta Marita dan Castro dari ibunya kemudian memanfaatkan rasa sakit hatinya untuk mengeliminasi Castro.
Jadilah Marita direkrut CIA menjadi mata-mata, tugasnya ialah menghabisi Castro.
Setelah menjalani pelatihan singkat sebagai agen mata-mata di Miami, Marita kembali ke Havana pada tahun 1960 untuk menjalankan misinya berkedok ingin menyelesaikan urusan pribadi dengan Castro.

Marita dan Fidel Castro
Marita dan Castro akhirnya kembali bertemu di sebuah kamar Hotel Havana Hilton sebelum penguasa Kuba itu berpidato ke khalayak umum.