Sosok.ID - Seperti berada dalam mimpi mengerikan, Alex Kelly (25) seorang wanita menceritakan pengalaman mengerikan saat melahirkan anak pertamanya.
Hal tersebut bermula saat dokter mengatakan bahwa bayi yang dilahirkan dalam keadaan terlilit tali pusar tepat dilehernya.
Bayi perempuan yang diberi nama Eva kini telah berusia satu tahun dengan keadaan yang sehat.
Namun, Eva mungil sempat berada di tengah-tengah jembatan antara hidup dan mati.
Baca Juga: Gegara Sebuah Kesalahpahaman, Pria Malang Ini Terus Diserang Seekor Burung Gagak Selama 3 Tahun
Eva terlahir dengan tali pusar melilit lehernya dan mengakibatkannya tak bernafas selama hampir setengah jam.
Keadaan yang membahayakan tersebut membuat Eva harus dilarikan dari Rumah Bersalin Northumbria Speiaslist Emergency Care Hospital menuju ke rumah sakit Newcastle-Upon-Tyne.
Dokter memperingatkan Kelly dan suaminya, Marc bahwa putri mereka dalam keadaan yang sangat buruk.
Dokter bahkan mengatakan bahwa bayi mungil tersebut tidak akan selamat dan seandainya selamat pun ia akan mengalami cacat otak permanen.
"Mendengar bahwa kemungkinan skenario terbaik membawa pulang anak yang mengalami kerusakan otak adalah mimpi terburuk setiap orang tua," ungkap Kelly seperti yang dikutip Sosok.ID dari Daily Mail UK.
Di Royal Victoria Infirmary, bayi Eva ditempatkan di sebuah pendingin revolusioner untuk menurunkan suhu tubuh selama 72 jam.
Pada awalnya, Kelly dan Marc yang melihat anaknya dalam inkubator sempat merasa ketakutan.
Pasalnya, baru beberapa saat dimasukkan ke dalam inkubator tersebut, bayi Eva terlihat kejang-kejang dan tak menunjukkan keadaan yang membaik.
Tetapi beberapa hari kemudian, anak dari pasangan suami istri tersebut akhirnya mengalami kemajuan.
Semakin hari, kesehatan bayi Eva semakin stabil, hingga pada 30 Juni 2018 atau tepat 12 hari setelah kelahirannya ia diperbolehkan untuk pulang oleh pihak rumah sakit.
Selama proses inkubasi sang anak, Kelly dan Marc tak pernah meninggalkan rumah sakit sempat tinggal di sebuah ruangan pribadi yang telah disediakan.
Hal tersebut dilakukan oleh pihak rumah sakit agar kedua orang tua muda itu bisa tetap dekat dengan sang bayi.
Dilansir dari Daily Mail UK (7/9/19), sebagai ucapan terima kasih kepada komunitas The Sick Children's Trust atas bantuannya selama bayi Eva dirawat, Alex Kelly bersedia mengikuti acara Great North Run yang diadakan komunitas tersebut.
Usut punya usut, rupanya alat pendingin dalam inkubator yang menyelamatkan nyawa Eva tersebut dipelopori oleh seorang profesor di Bristol Royal Infirmary.
Profesor Mariann Thoresen membuat alat tersebut pada tahun 1998.
Alat tersebut berguna untuk memperlambat laju kematian saraf, dan memungkinkan mereka untuk beregenerasi, teknik ini telah terbukti mengurangi risiko kematian dari 34 persen menjadi sembilan persen pada bayi yang kekurangan oksigen.
Dan risiko kerusakan otak berkurang dari 41 persen menjadi 28 persen setelah pendinginan.
(*)