Tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," kata Dani seperti dikutip Kompas.com pada Jumat (6/9/2019).
Rupanya, Kenti terpaksa ditandu oleh warga karena akses jalan menuju puskesmas yang rusak parah sehingga tidak dapat dilewati oleh kendaraan.
Warga, lanjut Dani, secara bergantian menandu Kenti sejauh 7 kilometer.
Baca Juga: Seorang Siswa Penerima Beasiswa Penuh di Malang Tinggal di Sekolah, Alasannya Menyayat Hati!
Tepatnya, hingga ke Kampung Gintung, yang sudah bisa dilewati oleh kendaraan.
Untuk menuju puskesmas, Kenti kemudian dibawa menggunakan mobil pikap milik warga.
Walaupun demikian, jalanan yang dilalui pun juga rusak.
Sehingga menyebabkan mobil terus terguncang selama di perjalanan.
Baca Juga: Bom Seberat 125 Kg dari Pesawat Sukhoi Terjatuh Di Kebun Tebu Milik Warga, Punya Daya Ledak Tinggi
Hal tersebut lantas menjadi dugaan meninggalnya janin dalam kandungan Kenti.
"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," kata Dani.
Setibanya di puskesmas, petugas medis mengecek kandungan Kenti dan memperkirakan bayi dalam kandungannya telah meninggal.