Menginjak usia 3 tahun, Aimar rupanya telah menunjukkan tanda-tanda segan main keluar bersama dengan teman-teman seumurnya.
Melansir Tribun Jabar dan Kompas.com, rupanya sang anak, Aimar mulai merasa minder karena tahu kondisi tubuhnya tak sama dengan anak yang lainnya.
Kedua orang tua Aimar pun mengakui bahwa sang anak jadi lebih senang diam di dalam rumah dan kerap menolak bila diajak main ke luar.
Bahkan untuk sekadar buang air kecil saja, Ibu Aimar, Ida Rosida mengatakan anaknya lebih pilih lari ke rumah daripada menumpang kamar mandi di rumah temannya.
"Kalau lagi main, pengen pipis suka pulang ke rumah malu kalau pipis bareng temannya," kata Ida.
Sedih melihat kondisi anaknya yang kesulitan bergaul dengan teman sebayanya, Iyan Kustian dan Ida Rosida tak tinggal diam.
Iyan Kustian mengatakan baru saja membawa anaknya untuk tes kromosom pada pertengahan bulan Agustus 2019 lalu di Bandung.
Lantaran biayanya yang lumayan besar, Iyan Kustian mengaku kini tengah berusaha untuk menabung kendati memiliki utang.
"Baru 20 Agustus kemarin saya ke Bandung, diperiksa kromosom biayanya lumayan besar Rp 1,8 juta, saya masih ada utang karena uangnya hasil nabung selama ini juga tak cukup," ungkap Iyan Kustian, pada Selasa (3/8/2019).
Tes kromosom ini harus dilalui Aimar berdasarkan saran dokter untuk mengetahui jenis kelamin yang sesuai apakah perempuan atau laki-laki.