Saya taruh minuman karena orang jalan itu haus. Lalu saya sebagai kapasitas orang Papua dan saya kerja di sini, jadi saya taruh badan untuk SPBU saya," ungkap Yohan Sombuk.
Alhasil, kerusakan yang dialami SPBU Nagoya terbilang minim, hanya beberapa kaca jendela kantor lantai dua pecah.
Kendati rombongan massa telah terlewati, bukan berarti suasana mendadak menjadi damai.
Yafet Sibi dan Yohan Sombuk harus bekerja sama mematikan api yang melahap bangunan di sekitar SPBU dengan alat pemadam kebakar agar tak menjalar.
(*)