Tapi dalam perjalanan, kami memutuskan enggak jadi datang karena takutnya saya emosi, dia emosi, keluarganya emosi, baku hantam bisa ada yang masuk penjara. Jadi kita batalkan," lanjut Ronald.
Ronald mengungkap saat menjalankan rencananya, beberapa vendor sempat menolak dirinya yang menagih utang lewat karangan bunga.
Keenam karangan bunga yang ia kirim pada pesta pernikahan si pengutang tersebut datang dari beberapa vendor yang berbeda.
Untuk 6 karangan bunga ini, Ronald harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 3 juta, dengan harga karangan bunga per buah Rp 600.000.
"Saya pesan tiga waktu akad (nikah), tiga waktu siang (resepsi). Jadi tempatnya ngacak. Datangnya enggak bersamaan.
Saya mantau ke staf saya yang urusin bunga, mana fotonya benaran enggak bunga terkirim," lanjut dia.
Menurut pengamatan Ronald, karangan bunga yang ia kirim itu berada di sekitar lokasi gedung pernikahan hingga acara selesai.
Namun, nyatanya hingga hari ini utang tersebut belum dibayarkan kepada Ronald.
Saat ditanya upaya lanjutan apa yang akan dilakukan jika utang tersebut tak kunjung dibayar, Ronald berencana akan mengirim karangan bunga selanjutnya ke kantor si pengutang.
"Akan saya kirim terus (karangan bunga) ke rumah dan kantornya," pungkas Ronald.