Sosok.ID- Bak hidup dengan ibu tiri, mungkin hal ini yang dialami oleh seorang gadis di daerah Lahat, Sumatera Selatan.
Hanya gara-gara hal yang sepele, tidak memberitahu kalau pulang kerumah terlambat membuat gadis tersebut menerima hukuman yang tak setimpal.
Gadis ini harus rela mendapat perlakuan kekerasan akibat rusaknya rumah tangga kedua orangtuanya.
L (15) siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan harus mengalami perlakuan yang mungkin tak dapat ia lupakan seumur hidupnya.
Ia mengalami kekerasan yang dilakukan oleh bibi kandungnya sendiri.
Bibi Kandungnya yang berinisial S, tega melemparkan setrika listrik yang masih panas kearahnya setelah kedapatan pulang sekolah terlambat.
Kejadian ini terungkap setelah ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK), Lidyawati Cik Ujang membuat laporan ke Polres Lahat.
Kronologi penganiayaan tersebut diawali pada Hari Kamis (22/8/19) saat L (siswi SMK) pulang sekolah dan sampai rumah pukul 18.45 WIB.
Pelaku saat itu sedang menyetrika baju, seketika langsung emosi ketika melihat sang keponakan pulang terlambat tanpa ijin terlebih dahulu.
Sontak ia melemparkan setrika yang masih panas tersebut ke arah keponakannya.
Insiden kekerasan tersebut membuat L mengalami luka bakar di tubuhnya, dan langsung kabur dari rumah.
Warga sekitar yang melihat siswi L lari dengan kondisi luka dan menangis langsung memberikan pertolongan.
Akibat insiden kekerasan yang ia alami membuat siswi L menjadi trauma, tapi Ketua TPKK Lahat tetap mendampingi korban hingga sembuh dari luka bakarnya.
"Kami prihatin, dengan kejadian ini. Bahkan, diketahui pelaku adalah keluarga korban sendiri," kata Lidyawati, Sabtu (24/8/2019), dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Korban tinggal bersama dengan sang Bibi setelah kedua orang tuanya bercerai.
Karena kedua orangtuanya berada di tempat berbeda, akhirnya korban dititipkan di rumah S, Bibinya yang masih merupakan kakak kandung dari sang ibu.
"Kami akan dampingi korban. Biaya sekolah dan kehidupannya akan ditanggung PKK," ujar dia, dilansir Sosok.ID dari laman Kompas.com.
Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Satria Dwi Dharma menyampaikan , saat ini tersangka telah diamankan untuk dimintai keterangan atas insiden tersebut.
"Karena kesal korban pulang telat, akhirnya pelaku menganiaya korban dengan setrika. Sekarang pelaku masih kami periksa," kata Satria, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Satria, motif pelaku melakukan hal tersebut lantaran sang keponakan tak memberi kabar kalau dia telat pulang kerumah.
(*)