Ia mengenyam pendidikan MULO dan AMS pada masa penjajahan Belanda di Yogyakarta.
Di AMS inilah ia bertemu dengan sahabatnya yang kelak jadi wartawan kawakan, Rosihan Anwar.
Singkat cerita, Soedarpo muda melanjutkan pendidikannya di Ika Daigaku (Fakultas Kedokteran UI pada masa pendudukan Jepang).
Baca Juga: Kisah Rahmadi, Dikurung di Dalam Kotak Selama 3 Tahun Oleh Orangtuanya, Kondisinya Memprihatinkan
Disana sepakterjangnya sebagai aktivis kemerdekaan dimulai, bersama dengan Soedjatmoko dan kakaknya, Soebandio Sastrosatomo mereka sering melancarkan aksi protes terhadap Jepang.
Salah satunya aksi mogok massal bersama kelompok mahasiswa Asrama Prapatan 10 dan Asrana Mahasiswa Kedokteran Ika Daigaku pada bulan Juni 1945.
Hingga mereka dipanggil oleh Sutan Syahrir dan beberapa tokoh nasional masa itu karena aksi mereka tersebut.
Kedekatan Soedarpo dan sahabatnya Soedjatmoko membawa mereka masuk dalam jajaran pekerja Kementrian Penerangan di awal kemerdekaan Indonesia di bawah Perdana Menteri Sutan Syahrir.
Baca Juga: 3 Tahun Tinggalkan Keluarga Cendana, Lulu Tobing Akhirnya Resmi Dipersunting Cucu Juragan Kapal
Bahkan sepak terjang keduanya dianggap sebagai sebuah pasangan emas oleh wartawan senior Rosihan Anwar.
Dalam suatu kesempatan Rosihan Anwar pernah berkata bahwa sahabat masa sekolahnya, Soedarpo, bersama dengan Soedjatmoko menjadi diplomat handal kepunyaan Indonesia.