Untuk mengusir nyamuk korban menghidupkan perapian di sekitar kandang kerbau yang berada disamping rumah orang tua korban.
Saat itulah petir datang menyambar yang mengakibatkan korban meninggal dunia beserta 19 ekor kerbau yang ada dalam kandang,” terang Sipahutar, dikutip dari Antaranews.com.
Dari pihak kepolisian tersebut sebenarnya korban dan juga kerbau-kerbau miliknya tidak berada di tanah lapang atau area penggembalaan seperti biasanya.
Justru saat hujan deras dibarengi dengan petir terjadi SIntor sudah memasukkan kerbau-kerbaunya kedalam kandang.
Namun, apa boleh diperbuat, kilatan petir itu malah menyambar kandang kerbau yang sedang ia tempati.
Atas kejadian ini keluarga Sintor Habeahan sangat berduka.
Bukan hanya kesedihan yang mendalam yang dialami oleh keluarga Sintor akibat kepergian anggota keluarganya itu.
Namun keluarga juga harus menelan kerugian materi yang cukup banyak akibat ternak-ternaknya tersebut ikut mati tersambar petir.
Tak tanggung-tanggung, sembilan belas ekor kerbau yang diternak oleh keluarga tersebut mencapai RP 332,5 Juta.