Diana menuliskan di laman tniad.mil.id, saat pertama kali menginjakkan kaki di Papua pada Bulan November tahun 2018, ia dibuat terkejut oleh keadaan yang ada di sana.
Anak-anak SDI Kaibusene sama sekali tidak bisa menyebutkan identitas negara Indonesia.
Mereka menyebut bendera Indonesia adalah bendera berlambang Bintang Kejora bukan Merah Putih.
Padahal bendera Bintang Kejora adalah bendera dari Organisasi Papua Merdeka.
Baca Juga: Modus Buat Laporan Pengaduan, Terduga Teroris Bacok Anggota Polisi di Polsek Wonokromo
Sungguh miris keadaan di sana saat guru cantik itu pertama kali datang ke SDI Kaibusene Distrik Haju, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.
Bahkan bukan hanya di situ saja, lagu kebangsaan Indonesia Raya pun tak ada yang bisa menyanyikan termasuk murid kelas enam sekalipun.
Dan yang paling fatal menurut Diana, tak satupun murid di sekolah itu yang hafal Pancasila.
Saat melihat fenomena itu, hati kecil Diana menangis dan berpikir mau dibawa kemana nasib anak-anak ini? Mau menyalahkan siapa? Ia pun tak dapat menjawab.
Di SDI Kaibusene tersebut hanya memiliki tiga ruangan sehingga saat proses belajar mengajar harus bercampur.
"Yang Pasti, bukan salah anak didik saya. Hal kecil tapi sangat miris ketika didengar", tulis Diana di laman tniad.mil.id.