Follow Us

Pidato Kenegaraan, Jokowi Minta Izin Anggota Dewan untuk Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 17 Agustus 2019 | 07:30
Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR di Ruang Rapat Paripurna MPR, Gedung Nusantara 1, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Tribunnews.com/Theresia Felisiani

Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR di Ruang Rapat Paripurna MPR, Gedung Nusantara 1, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Di ibu kota baru, kabel-kabel listrik tersebut akan ditaruh di bawah tanah.

"Tidak ada lagi tiang listrik, kabel listrik di atas jalan," kata Bambang dalam diskusi Dialog Nasional III Pemindahan Ibu Kota Negara, di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019).

Bagi sebagian orang mungkin hal tersebut terlihat sepele.

Tapi Bambang mengatakan perencanaan seperti itu merupakan syarat standar bagi perkotaan modern masa depan.

"Kelihatannya sepele, tapi sudah menjadi syarat kota modern. Semuanya harus di bawah tanah. Itulah standar kota modern yang seharusnya," ungkap dia.

Baca Juga: Selamat dari Kecelakaan Maut yang Renggut Nyawa Orang Tuanya, Seorang Bocah 6 Tahun Pasrah Memeluk Adiknya yang Nangis Histeris

Tak hanya itu, Ibu Kota Negara nantinya juga akan mengedepankan efisiensi energi khususnya konsep green housing dan power and gas supply.

Dimana power supply berasal dari clean and reliable energy.

Utamanya semisal pemberdayaan energi bertenaga surya, biomass yakni pemanfaatan bahan biologis yang hidup atau baru mati untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar.

"Utamanya kita akan dorong tenaga surya, biomass, dan menggunakan smart great system," ujar Bambang.

Perihal pasokan gas bagi rumah tangga maupun industri, Bambang menjelaskan di lokasi Ibu Kota Negara baru, seluruh pasokan gas akan dialirkan dengan jaringan gas kota.

Hal ini demi menghilangkan konsumsi gas LPG 3 kg alias gas melon yang tak cuma banyak masalah dan kurang ramah lingkungan, tapi juga memakan subsidi cukup besar.

Source : tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest