Setidaknya, testimoni soal sosok Martha Itaar ini disampaikan oleh mantan instruktur penerbangan dari Nelson Aviation College, Will Valintine.
Saat bergabung dengan Garuda Indonesia, Martha sudah memiliki pengalaman terbang selama 2 tahun.
Sebelum menempuh pendidikan penerbangan di Selandia Baru, Martha menjalani pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Jayapura pada 2011-2014.
Saat ini, ia tinggal di Kembangan, Jakarta Barat. Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia merekrut dua pilot perempuan untuk memberikan peluang bagi putra-putri daerah yang memiliki prestasi dan kapasitas.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Akshara mengatakan, lulusnya dua putri Papua ini layak diapresiasi karena rekrutmen pilot Garuda Indonesia Group memiliki standar requirement yang cukup tinggi.
"Hal ini turut menandakan bahwa banyak putra-putri daerah yang memiliki daya saing yang unggul," kata Ari Akshara.
Baca Juga: Batu Persidangan, Asal Muasal Kenapa Orang Batak Banyak Berprofesi Sebagai Pengacara
Sebelum dinyatakan diterima sebagai pilot Garuda Indonesia, Martha dan satu pilot lainnya, Vanda Astri Korisano, menjalani proses seleksi biasa, bukan melalui jalur khusus.
Keduanya merupakan angkatan pertama rekrutmen pilot asal Papua yang bergabung dengan Garuda Indonesia Group.
Ia berharap, Martha dan Vanda bisa menjadi motivasi bagi generasi muda, khususnya Papua agar memiliki semangat dan optimisme yang sama dalam mengejar cita-cita.
Dengan bergabungnya Martha dan Vanda, jumlah pilot perempuan di Garuda Indonesia kian bertambah.