Sosok.ID - Desember 1963, Organisasi Papua Merdeka (OPM) berdiri.
Namun nampaknya OPM bukanlah keinginan warga Papua untuk lepas dari Indonesia.
Pasalnya OPM sendiri ada karena rasa tidak puas pemerintah Belanda lantaran mereka dipaksa hengkang dari Irian Barat pada 1 Mei 1963.
Tak terima keputusan PBB atas diserahkannya Irian Barat ke Indonesia, Belanda kemudian membentuk pasukan sukarelawan lokal bernama Papua Volunteer Corps (PVC).
Baca Juga: Syarat Menjadi Pembawa Baki Paskibraka Nasional 17 Agustus, Jangan Sampai Bendera Terbalik
PVC dilatih oleh militer Belanda dan digunakan untuk melawan Indonesia saat Operasi Trikora.
Setelah Belanda angkat kaki dari bumi Cenderawasih, PVC merasa tertekan karena ditinggalkan begitu saja oleh majikan penjajahnya.
PVC lantas masuk hutan dan mulai membentuk OPM pada Desember 1963 sebagai gerakan pemberontakan kepada Indonesia.
Dikutip dari Radio New Zealand, dalam perjalanannya, pendiri OPM Nicolaas Jouwe dan dua komandannya Seth Jafeth Roemkorem beserta Jacob Hendrik Prai mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada 1971.
Namun apa daya, kepentingan pribadi membuat Hendrik dan Roemkorem mulai beda pandangan menyoal Papua.
Baca Juga: Mbok Wiryo, dari Dapur Sang Proklamator Sampai Mendapat Penghargaan Satya Lancana Wira Karya
Keduanya lantas keluar dari OPM dan membentuk faksi sendiri-sendiri, PEMKA oleh Prai serta TPN bentukan Roemkorem.
Perseteruan internal ini membuat kekuatan OPM kendur drastis.
OPM semakin tak populer ketika Nicolaas Jouwe pada tahun 2010 kembali ke Indonesia dari pelariannya di Belanda.
Jouwe akhirnya jadi WNI kembali, dan ia sekarang berubah dari pro-kemerdekaan papua menjadi seorang manusia Pancasila yang cinta NKRI.
Sekarang, diantara pentolan OPM yang masih tersisa dan tak populer, tersebutlah nama Benny Wenda.
Baca Juga: Bunuh Satu Keluarga Menggunakan Linggis, Pelaku Divonis Hukuman Mati
Wenda lahir di Lembah Baliem tepat pada HUT Republik Indonesia 1974.
Wenda kemudian menjadi antipati dengan pemerintah Indonesia setelah dirinya mengklaim jika ada serangan udara yang membuat keluarganya menjadi korban.
Dirinya juga mengklaim akibat serangan udara itu kakinya putus satu.
Setelah rezim Soeharto tumbang, Wenda lantas angkat senjata meminta papua merdeka walaupun keluarganya sendiri memilih bergabung dengan NKRI.
Ia melakukan lobi-lobi kepada pemerintahan Indonesia.
Pada pemerintahan Megawati, usaha lobi Wenda sebenarnya berhasil yakni menjadikan papua sebagai daerah otonomi khusus.
Namun apa lacur, Wenda masih kurang puas dan menuntut lagi kemerdekaan papua.
Aparat keamanan Indonesia tak bisa lagi mentolerir lagi Wenda ditangkap karena ia mengacaukan keamanan pada tahun 2001.
6 Juni 2002, Wenda kemudian ditahan di Jayapura.
Dirinya kemudian berhasil kabur dari penjara pada 27 Oktober 2002.
Dibantu simpatisan OPM, Wenda diselundupkan ke Papua Nugini yang lantas ia ngacir ke Inggris bersama LSM Eropa setelah mendapat suaka politik.
Di Inggris ia hanya bisa menyuarakan kemerdekaan Papua lewat media massa dan media sosial.
Sedangkan anak buahnya harus keluar masuk rimba, tidur di hutan, kekurangan makanan dan harus menyabung nyawa berperang dengan aparat keamanan Indonesia.
Entah apakah Benny Wenda bakal kembali ke tengah-tengah pengikutnya, memimpin gerakan separatis OPM yang semakin tak populer. (Seto Aji/Sosok.ID)