Dengan cepat ia melangkah menyusuri jalan kota Mataram demi mencari barang-barang bekas.
Ia biasaberangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
Dengan penuh peluh dan keringan ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya.
Baca Juga: Oemar Barack, Tokoh Anti-Belanda dari Samarinda, Ternyata Kakek dari Suami Syahrini, Reino Barack
Dan pada akhir pekan barang-barang bekas yang sudah ia kumpulkan selama seminggu akan diambil oleh pengepul.
Biasanya, barang bekas yang dikumpulkannya dihargai Rp 10.000 hingga Rp 20.000 perkarung.
Sahnun mengatakan, sudah sekitar lima tahun mengumpulkan uang untuk diniatkan membeli hewan korban.
Dan akhirnya pada Idul Adha tahun ini nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Ketika ditanya alasan nenek Sahnun ingin berkurban,ia hanya melempar senyuman kecil dengan anggukan.
Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.