Seingatnya, ia mulai menabung sejak tahun 2001.
Uang hasil tabungannya baru terkumpul pada tahun 2016, sebesar Rp 36 juta.
"Begitu terkumpul langsung saya setorkan ke Depag. Jumlahnya Rp 36 juta. Tapi, saya tidak langsung diberangkatkan, karena masuk daftar tunggu dulu," ujar dia.
Setelah 3 tahun menunggu, ia mendapat panggilan dari Kantor Wilayah Departemen Agama Kalsel.
Karena usianya yang sudah sepuh, ia masuk prioritas dari panitia pemberangkatan haji dan akan diberangkatkan tahun ini.
Mengetahui namanya masuk daftar pemberangkatan haji tahun ini, nenek Inar memutuskan untuk sementara tidak lagi berjualan kue keliling.
Ia khawatir kesehatannya akan terganggu akibat kelelahan yang bisa membatalkan dirinya berangkat ke Tanah Suci.
"Untuk sementara saya tidak berjualan kue dulu, anak saya yang jualan. Tapi, tidak keliling, hanya dititipkan ke sekolah-sekolah," ujar dia.
Nenek Inar akan diberangkatkan melalui Kloter 19 Embarkasi Syamsuddin Noor Banjarmasin.