Menurut Kepala Staf Sosial Politik ABRI saat itu, Letjen Syarwan Hamid, pemerintah mengakui DPP PDI hasil Kongres Medan.
Dengan demikian, pemerintah tidak mengakui adanya DPP PDI pimpinan Megawati.
Meski begitu aktivis dan mahasiswa yang menentang rezim Soeharto memberikan dukungannya kepada Megawati.
Dukungan itu dipusatkan di Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro.
Berbagai upaya penyelesaian sengketa di tubuh PDI ini tak berhasil hingga akhirnya terjadi bentrokan.
Pada 27 Juli 1996 tersebut massa PDI pendukung Soerjadi berdatangan ke lokasi pukul 06.20 WIB.
Massa pendukun Soerjadi mengenakan kaus merah bertuliskan DPP PDI Pendukung Kongres Medan dengan ikat kepala.
Sebelum kerusuhab pecah, massa kedua kubu melakukan dialog dan meminta agar kantor dinyatakan status quo.
Namun, kesepakatan tidak tercapai.
Usai itu, pada pukul 06.35 WIB terjadi bentrokan di antara kedua kubu.