Heru dan Saleky sengaja dipilih oleh Sarwo lantaran keduanya sudah diambil sebagai anak angkat oleh Lodewijk Mandatjan karena mereka berdua berjuang bersama-sama di Kaimana saat Operasi Trikora.
Heru dan Saleky kemudian berangkat berjalan kaki memasuki hutan tempat di mana Lodewijk Mandatjan berada.
Mereka berdua sama sekali tak membawa senjata.
Jikalau bertemu musuh di tengah jalan sebelum tujuan tercapai maka nyawa mereka dipastikan melayang.
Berkat keyakinan dan kegigihan, usaha kedua personel TNI itu tak sia-sia.
Mereka berhasil bertemu Lodewijk Mandatjan sebagai ayah angkatnya.
Heru kemudian memulai percakapan, "Paitua (bapak) tidak usah takut. Saya anggota RPKAD. Komandan RPKAD yang ada di sini, anak buah saya. Dia takut sama saya."
"Kalau Paitua turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi Paitua," tambah Heru Sisnodo meyakinkan Mandatjan.
Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya tergerak hati. Ia percaya jika Heru dan Saleky berkata benar adanya.
Maka Lodewijk Mandatjan dan pengikutnya turun dari hutan, mengakhiri pemberontakannya kepada Indonesia.
Sintong kemudian bertemu dengan Lodewijk Mandatjan yang selama ini ia buru.