Setelah menyelesaikan segala jenis studi kedirgantaraan di luar negeri, seperti yang pernah ditulis oleh Asvi Warman Adam, hanya dalam 9,5 tahun masa abdi di AU, ia sudah menduduki posisi Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara pada 19 Januari 1962.
Dimasa kepemimpinan Omar Dhani, AURI pernah menjadi satuan terkuat di Belahan Dunia Selatan.
Menurut catatan Tomi Lebang dalam "Sahabat Lama Era Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia (2010: 102-103)“, "Angkatan Udara mendapat pesawat-pesawat MIG-21, Ilyusin-28, TU-16 (Tupolev), dan pesawat angkut Antonov beserta 3 satuan pertahanan udara lengkap dengan roket dan radarnya”.
AU pada masa pembebasan Irian Barat pernah mendapatkan 50 (pesawat) pemburu jet, 20 pesawat angkut dan pesawat pembom jenis Tupolev TU-16.
Namun kegemilangan kedirgantaraan TNI AU dibawah Omar Dhani runtuh berkeping-keping.
Karena keloyalannya terhadap Sukarno dan juga dianggap memiliki hubungan dekat dengan PKI, ketika meletus tragedi tahun 1965.
Baca Juga: Con Queen of Hollywood, Si Pembuat Heboh Peluang Jadi Artis di Indonesia, Banyak Orang AS Tertipu
Nama Omar terseret dianggap menjadi salah satu dalang dari kejadian paling berdarah di Indonesia tersebut.
Omar Dhani divonis bersalah karena dianggap terlibat dalam penculikan ketujuh Jendral pada masa itu.
Semua pangkat dan kecemerlangannya pada masa memimpin AURI seketika sirna.
Bahkan ketika 14 tahun bebas dari penjara pada tahun 2009 ia mangkat, tak ada penghormatan ala militer yang mengantarkannya dikebumikan. dilansir dari Kompas.com.
Kisah Omar Dhani kecemerlang TNI AU yang dimiliki Indonesia kemudian ikut terkubur bersama jasadnya.