Para pelaku kemudian membeli nasi bungkus dan dengan santainya makan disamping jenazah DT.
Selesai makan mereka lantas membuang mayat DT ke hutan.
Baca Juga: Susah Benar Jadi Pemuda Millennials Korut, Lihat Film Harry Potter Saja Tak Boleh di Bioskop
"Kemudian ada yang beli nasi bungkus. Setelah nasi datang, saya juga disuruh makan. Jadi kami makan di samping jasad DT. Selanjutnya jasad DT diapit oleh dua orang menuju hutan mengendarai motor saya. Setelah itu, saya diajak ke rumah salah satu pengeroyok DT. Di sana mereka mengobrol. Saya sempat tiduran, kemudian saya pulang ke Blora. Saya baru pertama kali main ke sana dan hanya dua orang yang kukenal," kata AJ.
Hingga saat ini AJ masih dimintai keterangan oleh pihak Satreskrim Polres Blora dan polisi masih mendalami kasus ini lebih lanjut.
DT adalah putra dari Sarju (51) dan Sulasmi (50).
Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
"Jenazah korban sudah dimakamkan," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Sabtu (13/7/2019).
Dijelaskannya, DT diduga tewas akibat dibunuh lantaran dari hasil pemeriksaan ditemukan luka cekikan di leher dan luka di kaki.
Jasad DT selanjutnya dibungkus karung hingga dibuang di kawasan hutan untuk menghilangkan jejak.
"Identitas semula sulit diketahui karena sidik jari tak muncul di database e-KTP. Ternyata masih anak-anak dan belum punya KTP. Ini berkat informasi dan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya. (*)