Demikian juga saudara-saudaranya yang lain. Tak satu pun yang memakai aji mumpung atau memanfaatkan posisi bapaknya.
Misalnya, kakak sulung Rafdi atau anak pertama Senin adalah pegawai honorer di rumah sakit di Tidore. Lalu anak kedua Senin baru saja menyelesaikan kuliah S-1 dan berencana melanjutkan ke jenjang S-2.
Anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar.
Rafdi mengatakan, masyarakat juga tak sedikit yang mengatakan kepadanya, mengapa masih saja mengerjakan pekerjaan kasar dan tidak minta pekerjaan kantoran kepada ayahnya.
Baca Juga: Bukan ASN Biasa, Sepak Terjang Sutopo Purwo Nugroho Dalam Berkarier di Luar Dugaan
“Saya katakan sama mereka bahwa sebe sebelum menjadi wakil wali kota memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ujar dia.
Punya Anak dan Istri
Menekuni profesi kuli bangunan dilakoni Rafdi demi menafkahi istri, Sridayu, dan anaknya yang baru berumur 3 bulan.
Selama pekerjaan tersebut halal, Rafdi mengaku tidak malu atau gengsi untuk menekuninya.
Meski bekerja kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya. Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.
“Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja. Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak,” ujar dia.