Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fakta Seputar Satia Putra yang Anak Berbobot 101 Kg, Makan 7 Kali Sehari dan Tak Boleh Dioperasi Oleh Orangtuanya

None - Jumat, 05 Juli 2019 | 11:25
Satia Putra dan ayahnya
Farida via Kompas.com

Satia Putra dan ayahnya

Sosok.id- Bocah tujuh tahun asal Karawang bernama Satia Putra belakangan ini tengah ramai diperbicangkan publik.

Satia Putra yang merupakan warga Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang itu bobotnya mencapai 101 kilogram.

Lantaran keadaan Satia Putra yang memprihatinkan, ia sudah dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani pemeriksaan pada Rabu (3/7/2019).

Melansir dariKompas.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat mengatakan, Satia dibawa ke RSUD Karawang melalui program Karawang Sehat.

Artinya, biayanya bakal ditanggung pemerintah. Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Nurdin, tidak ditemukan kelaian pada Satia.

Berikut 3 fakta lainnya tentang Satia Putra yang dirangkum dariKompas.com.

1. Berat badannya naik jadi 101 kilogram

Setelah diperiksa dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, berat badan Satia Putra (7) bertambah menjadi 101 kilogram.

"Saat ditimbang beratnya 101 kilogram," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang Sri Sugihartati kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Satia diobservasi sekitar setengah jam oleh dokter spesialis anak. Hasilnya, secara garis besar Satia hanya mengalami obesitas akibat pola makan yang tidak wajar.

"Hasil awal hanya mengalami kegemukan. Tensi dan lainnya wajar," katanya.

2. Nafsu makannya berlebihan

Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan paramedis puskesmas yang memeriksa Satia Putra (7), bocah obesitas asal Karawang itu mengalami kegemukan karena pola makan yang berlebihan, bocah itu juga jarang gerak.

"Gaya hidupnya harus dibimbing dan diarahkan," kata Nurdin.

Begitu pun tidak ada faktor keturunan. Petugas kesehatan sudah memberikan arahan kedua orangtua Satia.

"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keinginannya, tidak dikasih dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.

Ibu Satia, Komariah (40), mengatakan nafsu makan anaknya itu meningkat dalam beberapa tahun ini.

Bahkan dalam sehari, Satia bisa makan dari enam hingga tujuh kali.

Belum lagi cemilan yang masih tergolong makanan berat, seperti bakso dan ayam tepung.

Komariah mengaku kesulitan mengerem pola makan tak wajar putranya itu.

3. Orang tua menolak putranya untuk dioperasi

Kedua orang tua Satia menolak jika putranya dioperasi.

Mereka mengusulkan supaya dokter bisa memberi Satia obat penurun nafsu makan.

"Barangkali kalau dikasih obat mah saya bisa sedikit-sedikit mengatur," kata Komariah saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/7/2019).

Ditanya jika kemungkinan Satia dioperasi pengecilan rongga lambung atau bariatrik, Satia menolaknya.

Alasannya, putra bungsunya itu masih kecil dan berumur tujuh tahun.

"Kalau mau ngobatin mah silakan, obatin apa saja, tapi kalau operasi, saya tidak setuju. Nggak diobatin juga nggak apa-apa karena anak saya sehat. Lagian kalau dioperasi, anak saya masih kecil. Kasihan," kata Komariah. (Bunga Mardiriana/GridPop)

Editor : Sosok





PROMOTED CONTENT

Latest

x