Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan paramedis puskesmas yang memeriksa Satia Putra (7), bocah obesitas asal Karawang itu mengalami kegemukan karena pola makan yang berlebihan, bocah itu juga jarang gerak.
"Gaya hidupnya harus dibimbing dan diarahkan," kata Nurdin.
Begitu pun tidak ada faktor keturunan. Petugas kesehatan sudah memberikan arahan kedua orangtua Satia.
"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keinginannya, tidak dikasih dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.
Ibu Satia, Komariah (40), mengatakan nafsu makan anaknya itu meningkat dalam beberapa tahun ini.
Bahkan dalam sehari, Satia bisa makan dari enam hingga tujuh kali.
Belum lagi cemilan yang masih tergolong makanan berat, seperti bakso dan ayam tepung.
Komariah mengaku kesulitan mengerem pola makan tak wajar putranya itu.
3. Orang tua menolak putranya untuk dioperasi
Kedua orang tua Satia menolak jika putranya dioperasi.
Mereka mengusulkan supaya dokter bisa memberi Satia obat penurun nafsu makan.
"Barangkali kalau dikasih obat mah saya bisa sedikit-sedikit mengatur," kata Komariah saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/7/2019).