Sosok.ID - Pencalonan Anies Baaswedan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 diketahui diusung oleh tiga partai, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Ketiga partai yang kental dengan citra oposisi tersebut tergabung dalam sebuah koalisi yang diberi nama Koalisi Perubahan.
Calon dari Partai Demokrat yang digadang-gadang akan menemani Anies Baswedan dalam pemilu mendatang adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara calon yang diunggulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalah Ahmad Heryawan atau Aher.
Kendati demikian, hingga saat ini belum diumumkan siapa sosok cawapres yang bakal mendampingi Anies Baswedan.
Sehubungan dengan hal itu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai Partai Nasdem enggan ebrsikap gegabah.
Nasdem bahkan diduga enggan menjadikan AHY atau Aher sebagai pasangan Anies Baswedan.
Ari menyebut, hal itu terlihat dari sikap Nasdem yang ingin mendeklarasikan Koalisi Perubahan hanya dengan kesepakatan calon presiden Anies Baswedan.
“Sikap tegas Nasdem yang kekeh mempersilahkan Demokrat atau PKS untuk mendeklarasikan Anies sebagai capres tanpa ada embel-embel siapa cawapresnya menguatkan Nasdem menghendaki sosok pendamping Anies bukan AHY atau Aher,” kata Ari, Jumat (13/1/2023), dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Ari juga meyakini Nasdem tak ingin tergesa-gesa. Apalagi Koalisi Indonesia Bersatu yang diusung PDI-P, Golkar, PAN, dan PPP juga belum mengumumkan capres dan cawapresnya.
Begitu pula dengan koalisi Gerindra dan PKB.
Melihat pesaingnya masih belum mendeklarasikan calonnya, Nasdem pun dianggap bersikap lebih hati-hati.
“Membuat Nasdem dilanda galau tingkat dewa,” ujar Ari.
Menariknya selain nama AHY dan Aher, muncul nama baru yang digadang-gadang bisa menjadi cawapres Anies Baswedan.
“Nasdem juga berkalkukasi soal cawapres potensial seperti Andika, apakah akan menjadi sosok free man tanpa partai, atau malah ditarik Jokowi menjadi menteri andai terjadi reshuffle,” kata Ari.
Nasdem selama ini memang tegas mengatakan bahwa Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden, tanpa mengumumkan cawapresnya.
Dalam pandangan Nasem, figur cawapres harus menjadi kejutan karena merupakan bagian dari strategi pemenangan.
Sementara AHY sebelumnya menyampaikan keinginannya untuk menjadi calon wakil presiden. (*)
Baca Juga: 'Mohon Doa Ya', Sosok AHY Pengen Jadi Cawapres Anies Baswedan