Sosok.ID - Ada insiden kurang menyenangkan ketika Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan safari politik ke Aceh pada Sabtu (3/12/2022).
Insiden itu yakni terjadi pelemparan telur busuk dan kaos kaki busuk di kantor DPW Nasdem Aceh sebelum Anies Baswedan melangsungkan acara jalan sehat pada Sabtu.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan, insiden itu tidak mempengaruhi kemeriahan safari politik Anies Baswedan di Aceh.
Bahkan jika tindakan pelemparan telur busuk diangap sebagai teror, Ali pun menyebut hal itu tidak berpengaruh terhadap apapun.
“Memang kemudian kalau itu diterjemahkan sebagai suatu teror masyarakat juga tidak terpengaruh apa-apa kan,” ujar Ali pada Sabtu malam, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com pada Minggu (4/12/2022).
Ali juga enggan menghubungkan pelemparan telur busuk dengan dicabutnya izin lokasi safari Anies Baswedan.
Menurutnya, Nasdem enggan berasumsi buruk tentang hal itu. Terpenting kegiatan safari politik Anies Baswedan berjalan lancar dan tetap meriah.
“Kegiatannya lancar, Anies disambut dengan baik, penuh suka ria, jadi kenapa kita harus terjebak dengan persoalan-persoalan seperti itu,” ujar Ali.
Lebih lanjut, menjelang Pilpres 2024, Ali mengimbau agar seluruh masyarakat menjaga ketertiban, sebab tak dipungkirinya atmosfer politik akan semakin meningkat an berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Ia menambahkan kembali, bahwa peristiwa pelemparan telur itu dianggap Nasdem sebagai hal biasa saja.
“Tapi sekali lagi peristiwa di Aceh, itu peristiwa yang biasa saja bagi Nasdem kita anggap itu pekerjaan orang yang tidak waras,” pungkasnya.
Pelemparan Telur dan Kaus Kaki Busuk
Ketua DPW Partai Nasdem Aceh, Teuku Taufiqulhadi menyampaikan pada Sabtu (3/12/2022), bahwa pelemparan telur busuk terjadi saat Subuh.
"Tadi subuh ada kejadian yang tidak mengenakkan. Kantor Nasdem mendapat teror pelemparan telur dan kaus kaki busuk oleh orang tak bertanggung jawab," ujar Teuku Taufiqulhadi, dikutip dari Kompas.com.
Tindakan itu tentu sangat disesali oleh Nasdem karena dianggap kelewat batas.
"Saya sangat menyesalkan tindakan di luar batas kewajaran itu, dalam berpolitik tidak boleh dengan cara yang busuk seperti itu. Ini menurut saya bukan pelaku orang Aceh," sebutnya.
Kendati demikian, Teuku menyebut aksi iu tak berdampak apapun. Ia mengklaim dukungan masyarakat kepada Anies justru makin besar.
"Penjegalan dan teror yang dilakukan oleh pembenci Anies dan Nasdem tidak berhasil. Malah justru dengan demikian dukungan masyarakat Aceh kepada Anies makin besar dan juga kepada Nasdem juga bertambah besar," tandasnya. (*)
Baca Juga: Sosok Anies Baswedan Sudah ke Aceh malah Izin Tempat Safari Politik Dicabut, Ada Apa?