Tepat Dua Bulan Kematian Brigadir Yosua, Sosok Tersangka Ini Beberkan Info Pamungkas yang Bikin Posisi Ferdy Sambo Makin Terjepit, Selama Ini Pilih Diam

Kamis, 08 September 2022 | 16:53
KOMPAS TV

Foto Bripka RR

Sosok.ID -Penyidikan menggunakan alat lie detector terhadap kelima tersangka pembunuhan Brigadir Yosua tengah dilakukan.

Lie detector adalah alat yang digunakan untuk menguji kebohongan seseorang.

Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) dan Kuat Ma'ruf sudah diuji dengan alat ini, dan hasil mereka disorot pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Ronny Talapessy.

Ronny Talapessy mengakui ia sempat ragu dengan kesaksian dua tersangka ini, karena menurut keterangan Bharada E, kesaksian Kuat Ma'ruf dan Bripka RR ketika rekonstruksi adalah kebohongan semata.

Ronny bercerita Bharada E sempat kesal pada kedua tersangka yang dulunya adalah rekan kerjanya.

Namun, belakangan terungkap jika kesaksian Kuat Ma'ruf dan Bripka RR terbilang jujur berdasarkan lie detector ketika diperiksa penyidik Polri beberapa waktu yang lalu.

Tentu saja hal ini bertolak belakang dengan pengakuan Bharada E yang sudah kesal duluan karena Kuat Ma'ruf dan Bripka RR diduga berbohong saat rekonstruksi.

Ronny sendiri berpendapat bahwa Bripka RR dan Kuat Ma'ruf sempat mengurai keterangan tidak benar ketika rekonstruksi peristiwa kematian Brigadir J di Duren Tiga, 8 Juli 2022.

Kedua tersangka itu kompak mengaku tidak tahu jika Bharada E diperintahkan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua.

Dua tersangka juga mengaku tidak melihat Brigadir J ditembak Ferdy Sambo.

"Kalau rekonstruksi yang kemarin, kami juga meragukan keterangan tersangka yang lain karena tidak mungkin dibilang 'saya tidak mendengar instruksi perintah menembak. Tidak melihat saudara FS menembak', itu kan saksi RR dan KM. Padahal jaraknya kan dekat, sangat tidak mungkin kalau KM dan RR tidak melihat, itu tidak masuk akal," ungkap Ronny Talapessy dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Kejujuran Bripka RR

Kesaksian yang dianggap bohong oleh Ronny itu diduga tidak diteruskan lagi oleh Kuat Ma'ruf dan Bripka RR.

Rupanya sebelum diperiksa menggunakan lie detector, keduanya diduga telah menyadari perbuatan salah mereka, sehingga hasil pemeriksaan lie detector keduanya pun dinyatakan jujur.

Pasalnya, mereka sudah mengurai kesaksian yang sama dengan Bharada E.

"Mungkin setelah mereka melihat situasi ini, mereka tidak bisa berbohong terus. Akhirnya dites lie detector. Mungkin mereka menyadari mereka harus jujur," kata Ronny Talapessy.

"Jadi kemungkinan kemarin dalam rekonstruksi dan jawaban di lie detector berbeda ya?" tanya presenter.

"Saya kan tidak tahu tesnya seperti apa. Tapi klien saya (Bharada E) kan dari awal, dia menyampaikan perubahan (bukan skenario Ferdy Sambo). Hasil assessment psikolog menyatakan klien kami jujur," tegas Ronny Talapessy.

Ronny mengungkapkan bahwa ia sempat berkali-kali menyatakan kepada media mengenai kejujuran para tersangka.

Dalam semua kesempatannya, Ronny seolah ingin menyadarkan tersangka lain agar jujur dalam pengusutan ini seperti Bharada E.

"Waktu rekonstruksi masih goyang, enggak konsisten, berubah-ubah. Tapi waktu tes lie detector ini sudah menyampaikan hal yang jujur. Kalau tersangka lain tidak jujur, nanti akan memberatkan mereka di pengadilan," pungkas.

Bak mendengar nasihat dari Ronny Talapessy, Bripka RR kini mulai berani blak-blakan menguak kasus kematian Brigadir J.

"Saya membaca di media, pengacara saudara RR sudah berbalik dan menyampaikan faktanya," ucap Ronny Talapessy.

Ronny Talapessy pun bercerita mengenai peristiwa di Magelang saat mengulas kembali kesaksian Bripka RR.

Ronny Talapessy mengharapkan pengungkapan yang disampaikan Bripka RR bisa membuka tabir kasus pembunuhan Brigadir J.

Terutama setelah Bripka RR akhirnya mengurai hal penting kepada penyidik mengenai peristiwa di Magelang, yang sebelumnya disembunyikan Bripka RR dari penyidik Polri.

"Setelah saudara RR dan RE ( Bharada E) sampai di Magelang, RE ini kan tidak boleh naik ke lantai dua, dicegat. Saudara RR (bilang) setelah naik ke lantai dua, RR turun ke bawah mengambil pistol Brigadir J, disimpan, kemudian Brigadir J diajak ngobrol ke atas. Ini mungkin akan membuka apa yang terjadi di Magelang," ungkap Ronny Talapessy.

"Pernyataan itu berbeda saat rekonstruksi ?" tanya presenter.

"Iya, itu tidak disampaikan (Bripka RR saat rekonstruksi)," akui Ronny Talapessy.

Kuasa hukum Bripka RR angkat bicara

Pengacara Bripka RR, Erman Umar menggambarkan bagaimana situasi pemeriksaan kliennya, Bripka RR, beberapa waktu lalu.

Bripka RR dinyatakan jujur oleh lie detector.

"Jadi teknis mereka itu, yang melakukan pemeriksaan itu adalah Tim Puslabfor kriminal Polri. Jadi bukan penyidik, tapi tim ahli," ungkap Erman Umar dilansir dari tayangan Kompas TV, Rabu (7/9/2022).

Diungkap Erman Umar, kliennya ditempatkan di ruangan khusus selama dua jam.

Selama itu pula, Bripka RR hanya seorang diri di ruangan tersebut, tanpa pengacara dan polisi.

"Dia ditaruh di ruang khusus, setelah sekian lama, hampir dua jam, briefing atau interview, memberitahu hal-hal apa saja. Lawyer atau penyidik tidak di dalam. Kita hanya bisa melihat di layar monitor. Jadi kita tidak tahu persis, apakah sudah tuntas semua yang dipertanyakan," pungkas Erman Umar.

"Sebelum melakukan pemeriksaan, saya beri tahu pada RR. Saya minta penyidik 'ini kepentingan apa ?' Karena lie detector itu kan tidak selalu dalam satu perkara dites lie detector. Mungkin banyak informasi yang bias, sehingga penyidik perlu bantuan alat teknologi untuk membantu proses penyidikan," ungkap Erman Umar.

Selama dua jam itu pula, Erman Umar mengaku sama sekali tak bisa mendengar apa isi pemeriksaan Bripka RR.

Namun sebelum kliennya diperiksa, Erman Umar sempat mengurai nasihat kepada Bripka RR.

"Tidak bisa mendengar, tidak ada suara. Cuma sebelum melakukan itu, saya briefing dia 'sekarang saatnya kamu harus, kamu diberi kesempatan berbicara lagi tentang yang kamu alami'," imbuh Erman Umar.

Baca Juga: Ini Dia Jaminan yang Diberikan Ferdy Sambo Kepada Bharada E Saat Meminta Bantuan Habisi Yosua: Siap, Saya Lindungi

Editor : May N

Baca Lainnya