Komnas HAM Sebut Keterangan dari Sosok Terdekat Brigadir J Ini Justru Perkuat Kesaksian Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

Sabtu, 03 September 2022 | 14:24
Grup WA

Komnas HAM sebut keterangan dari sosok orang terdekat Brigadir J bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual Putri Candrawathi.

Sosok.ID - Komnas HAM menyebut keterangan sosok orang terdekat Brigadir J inisemakin memperkuat dugaan pelecehan seksualPutri Candrawathi oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Belakangan, Komnas HAM memang mengungkap temuan dugaan pelecehan seksual dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Dimana sebelumnya pelecehan seksual yang disebut dialami oleh Putri Candrawathi itu membuat Brigadir J dibunuh oleh Irjen Ferdy Sambo.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik baru-baru ini menjelaskan soal dugaan pelecehan tersebut.

Ia menyebut, keterangan dari pacar Brigadir J, yakni Vera Simanjuntak bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Keterangan yang dimaksud adalah video call Vera Simanjuntak dengan Brigadir J sehari sebelum insiden pembunuhan.

Dimana saat itu, Brigadir J mengaku kepada Vera bahwa ia mendapat ancaman pembunuhan.

Taufan memulai penjelasannya dengan memaparkan rekonstruksi pembunuhan Brigadi J.

Brigadir J disebut membopong Putri Candrawathi saat berada di kediaman Ferdy Sambo di Magelang pada 4 Juli 2022.

Kemudian, pada 7 Juli 2022 malam, Putri Candrawathi tampak sedang menangis dan disaksikan oleh ART Ferdy Sambo yang bernama Susi.

"Dipanggil lah Kuat (Ma'ruf). Kuat mengaku bahwa ada kekerasan (seksual). Kemudian pulang tanggal 8 (Juli 2022). Ibu ketemu suaminya, FS," ujar Taufan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Menurut Taufan, Putri Candrawathi lantas melaporkan pelecehan tersebut kepada Ferdy Sambo sang suami.

Kesaksian itu dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Taufan lantas berandai-andai kasus tersebut telah sampai di persidangan.

Ia yakin betul hakim akan bertanya alasan Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

"Jaksa, hakim, nanya sama Ferdy Sambo, 'kenapa anda membunuh Yosua?'. (Sambo menjawab) 'saya marah, Yang Mulia'. (Jaksa dan hakim bertanya) 'kenapa kamu marah?'. (Sambo menjawab) 'istri saya diperkosa'. Kan gitu," tutur dia.

Selanjutnya, Taufan meramal saksi lain bakal diminta kesaksiannya.

"Dipanggil lah yang namanya Putri. (Hakim bertanya) 'kamu diperkosa?' (Dijawab) 'iya'. Dipanggil Susi, 'kamu menyaksikan?'. (Dijawab) 'enggak, Pak. Cuma saya lihat ibu nangis-nangis dia bilang barusan diperkosa'. Ricky sama (kesaksiannya). Kuat sama," kata Taufan.

Ia lantas menyinggung keterangan Vera Simanjuntak soal video call pada malam sebelum Brigadir J dibunuh.

Dimana dalam video call tersebut, Brigadir J sempat menangis lantaran mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf.

Dalam rekonstruksi, diduga Brigadir J diancam lantaran melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

"(Kata Vera) 'kenapa?'. (Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit. Makanya aku diancam mau dibunuh dia'.

Dalam rekonstruksi kan ada yang dia dikejar-kejar pakai pisau itu. Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," ucap dia.

Karena itu, Taufan menyarankan Polri untuk kembali mendalami dugaan pelecehan di Magelang tersebut.

"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," ucap Taufan.

Baca Juga: 'Bisa Untungkan Putri Candrawathi' Pakar Ungkap Dampak Temuan Komnas HAM Soal Dugaan Pelecehan Seksual oleh Brigadir J

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya