Selain Otak Ditemukan di Bagian Dada, Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Ini Buat Keluarga Bertanya-tanya, Kaki Kanan Berubah

Senin, 01 Agustus 2022 | 18:16
ISTIMEWA/via TribunMedan.com

Hasil autopsi ulang Brigasir J diungkap keluarga.

Sosok.ID - Hasil autopsi ulang Brigadir J akhirnya diungkap oleh pihak keluarga.

Hal itu disampaikan oleh Kamaruddin Simanjutak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J.

Hasil mengejutkan ditemukan dalam autopsi ulang Brigadir J yang dilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Selain otak yang ditemukan tak berada di tempatnya, juga ditemukan fakta lain.

Hal tersebut dijelaskan Kamaruddin saat berbincang dengan dengan Refly Harun di kanal YouTube RH Chanel.

"(Saat) dibuka kepalanya, tidak ditemukan, tidak ada otaknya, yang ditemukan retak enam yang ada di dalam kepala itu," ujar Kamaruddin seperti dikutip via Tribunnews.com pada Senin (1/8/2022).

Selain posisi otak, ditemukan pula lubang bekas peluru yang cukup tegak lurus.

Dimana menurut Kamaruddin, hal tersebut membuat kronologi penembakan dari arah atas yang telah disebutkan sebelumnya kurang masuk akal.

"Lemnya dibuka ternyata ada lubang. Lubangnya disonde atau ditusuk pakai alat ke arah mata mentok. Tapi begitu saat disonde ke arah hidung ternyata tembus. Itulah mengapa ada jahitan yang sebelumnya di foto ketika berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," ungkap Kamaruddin.

"Kalau tembak menembak dari atas, itu dari atas tembus ke belakang dan harusnya tidak datar, harusnya kan miring kalau dari atas," lanjutnya.

Menurut dokter yang melakukan autopsi ulang, luka tersebut disebut disebabkan oleh tembakan dari arah belakang.

"Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya.

Ia lantas membeberkan luka yang diduga berasal dafi tembakan jarak dekat.

"Dari arah bawah itu, tulang rahang ini ada tembakan lurus ke bibir, makanya ada sobekan di bibir," katanya.

Tembakan lainnya mengenai dada sebelah kiri Brigadir J.

"Pada dada kiri ada luka tembak masuk dan ada lubang," ucapnya.

Saat bagian dada dibuka, dokter menemukan jaringan plastik dan juga otak.

"Kemudian ditemukan plastik, ketika diangkat ada jaringan otak. Jadi otak itu ada di dada. Apakah ini standarnya forensik, saya tidak paham. Otak yang harusnya di kepala ditaruh di dada," katanya.

Luka tembak lain ditemukan di tangan kiri.

"Pada lengan bawah kiri samping kanan dari pergelangan tangan terdapat luka terbuka berupa lubang dikelilingi lem, lecet berukuran 0,5 cm (tembak masuk), tembus sedalam 6 cm," ujarnya.

Ada empat luka tembak ditemukan, Kamaruddin bingung lantaran ada lebih banyak luka lain.

Mulai dari patah tulang di tangan hingga luka di lipatan kaki kiri dan pergelangan kaki.

"Kemudian pergelangan tangan patah," ujarnya.

"Kemudian kaki kanan tidak lurus lagi, dulu waktu dilahirkan sempurna, waktu melamar polisi sempurna, tapi waktu meninggal tidak sempurna lagi. Ini belum bisa dijelaskan. Kaki kanan bengkok kalau kaki kiri lurus," imbuhnya.

Sebelumnya, insiden baku tembak di antara Brigadir J dan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo telah dijelaskan oleh Brigjen Ahmad Ramadhan.

Menurutnya, Bharada E menembak sebanyak 5 kali.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi.

"Ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta pada Senin (11/7/2022), seperti dikutip via Tribunnews.com.

Ia menjelaskan, lima tembakan Bharada E meninggalkan tujuh bekas luka.

"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.

Ia mengungkap Bharada E sama sekali tak mengalami luka dalam insiden tersebut.

Hal itu dikarenakam posisi Bharada E yang berada lebih tinggi dari Brigadir J.

Bharada E berada di posisi 10 hingga 12 meter lebih tinggi karena ia berada di lantai 2 saat insiden terjadi.

"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.

Baca Juga: Media Sosial dan WhatsApp Diretas hingga Rumah Dikepung Ratusan Polisi, Keluarga Ungkap Sejumlah Teror yang Dialami Sejak Tewasnya Brigadir J

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya